Selamat Datang di Taman Nasional Sebangau

Taman Nasional Sebangau merupakan kawasan konservasi gambut terpenting di Kalimantan Tengah, Indonesia. Dengan luas mencapai 568.700 hektar, kawasan ini menjadi rumah bagi ribuan flora fauna endemik. Ekosistem rawa gambut tropis yang unik menjadikannya salah satu paru-paru dunia terbesar.

Kawasan seluas 537.451 hektar ini mampu mempengaruhi fungsi ekologis-hidrologis di sekitarnya secara signifikan. Sebangau berperan sebagai penyangga tiga daerah aliran sungai besar di Kalimantan Tengah. Sungai Katingan, Sungai Kahayan, dan Sungai Sebangau menjadi urat nadi kehidupan ekosistem.

Tentang Taman Nasional

Taman Nasional Sebangau resmi ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. 423/Menhut-II/2004 tanggal 19 Oktober 2004. Sebelumnya, kawasan ini merupakan area HPH yang aktif dari tahun 1970-an hingga 1990-an. Transformasi dari kawasan eksploitasi menjadi kawasan konservasi menunjukkan komitmen pelestarian alam Indonesia.

Secara administratif, Taman Nasional Sebangau terbagi di tiga wilayah Kalimantan Tengah. Kabupaten Katingan menguasai 52% kawasan, Kabupaten Pulang Pisau 38%, dan Kota Palangka Raya 10%. Pembagian ini memungkinkan pengelolaan terpadu dengan melibatkan berbagai tingkat pemerintahan daerah.

Konservasi dan Perlindungan Taman Nasional Sebangau Mencakup

Restorasi Ekosistem Gambut Tropika

Restorasi ekosistem menjadi fokus utama untuk mempertahankan tinggi muka air gambut tetap basah optimal.

tnsebangau.org

Pengawetan Keanekaragaman Hayati

Perlindungan sistem penyangga kehidupan dan pengawetan tumbuhan satwa beserta ekosistemnya sesuai UU No.5/1990.

tnsebangau.org

Zonasi Pengelolaan Kawasan

Tujuh zona pengelolaan meliputi zona inti, rimba, pemanfaatan, tradisional, rehabilitasi, religi-budaya, dan khusus.

tnsebangau.org

Pemanfaatan Berkelanjutan

Pemanfaatan lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya untuk kepentingan penelitian dan ekowisata.

Keanekaragaman Hayati

Flora Khas Ekosistem Gambut

Terdapat 808 jenis flora termasuk ramin, jelutung, bintangur, meranti, dan nyatoh yang bernilai ekonomi tinggi.

Fauna Endemik dan Terancam

Dihuni 35 jenis mamalia, 182 jenis burung, dan 54 spesies ular dengan orangutan sebagai spesies kunci.

Populasi Orangutan Terbesar

Estimasi populasi orangutan mencapai 5.826 individu berdasarkan survei 2015, mengalami peningkatan 7,8% dari survei 2006.

tnsebangau.org

Perjuangan Melindungi Hutan Gambut Sebangau

Sejarah kelam eksploitasi HPH dan illegal logging mengancam keutuhan ekosistem gambut Sebangau. Penggalian parit dan kanal untuk mengangkut kayu menyebabkan kehilangan air dan kerusakan fungsi hidrologis. Insiden kebakaran besar terjadi pada 1992, 1994, 1997, dan 2002 akibat kekeringan gambut.

Inisiatif World Wide Fund (WWF) Sunderland Biorigion menjadi titik balik perjuangan konservasi Sebangau. Upaya menjadikan kawasan sebagai wilayah perlindungan dalam RTRW Provinsi Kalteng membuahkan hasil. Penetapan status taman nasional pada 2004 menandai era baru pelestarian hutan gambut tropika.

Data Taman Nasional Sebangau

Total Luas Kawasan Konservasi Taman Nasional Sebangau

Taman Nasional Sebangau merupakan satu-satunya taman nasional Indonesia dengan lebih 90% ekosistem gambut. Kawasan ini menjadi habitat orangutan Kalimantan dengan estimasi populasi di atas 6.080 individu. Nilai ekonomi-ekologi sangat penting bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar kawasan.

Berdasarkan revisi zonasi terbaru, kawasan dibagi menjadi tujuh zona pengelolaan strategis. Zona inti seluas 152.586,85 ha menjadi area perlindungan ketat ekosistem gambut. Zona rimba seluas 250.149 ha berfungsi sebagai penyangga zona inti alami.

Tabel Persentase Kawasan Taman Nasional Sebangau

Zona Pengelolaan Luas (Ha) Persentase (%)
Zona Inti
152.586,85
28,4%
Zona Rimba
250.149
46,6%
Zona Pemanfaatan
12.400,44
2,3%
Zona Tradisional
28.113,75
5,2%
Zona Rehabilitasi
43.945,70
8,2%
Zona Religi, Budaya & Sejarah
875,24
0,2%
Zona Khusus
49.055,65
9,1%
Total
537.126,63
100%

Berita Kawasan Taman Nasional Sebangau

No posts found!